Jelang Kenaikan BBM
BOGOR - Aksi demonstrasi sejumlah mahasiswa yang menolak rencana pemerintah yang akan menaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) sebesar 30% pada awal bulan Juni mendatang, berakhir dengan kericuhan, Jumat (16/5). Kericuhan tersebut dipicu oleh penghadangan Satpol-PP Kota Bogor yang dibantu oleh aparat Polresta Bogor ketika para mahasiswa hendak masuk kedalam gedung DPRD Kota Bogor dengan tujuan untuk mengajak para anggota DPRD Kota Bogor untuk berunjuk rasa menolak kenaikan harga BBM.
Sebelum terjadi kericuhan, para mahasiswa melakukan aksi long march dari depan Tugu Kujang Bogor menuju gedung DPRD Kota Bogor. Ditengah perjalanan, tepatnya didepan pintu gerbang Istana Bogor, para mahasiswa sempat menghentikan sebuah kendaraan pengangkut tangki minyak tanah. Namun aksi tersebut tidak berlangsung lama setelah sejumlah aparat Polresta Bogor menghentikannya.
Tidak saja, para mahasiswa juga sempat menggelar aksi penolakan rencana pemerintah didepan kantor Walikota Bogor melalui penandatangan dan cap jempol diatas sebuah kanvas sepanjang 10 meter serta melalui berbagai orasi hujatan terhadap pemerintah yang dinilai tidak pernah membela rakyat.
Sesampainya didepan gedung DPRD Kota Bogor, sejumlah mahasiswa berniat masuk kedalam gedung DPRD Kota Bogor untuk tujuan mengajak para anggota DPRD untuk ikut berunjuk rasa. Namun karena tidak ada seorang anggota DPRD pun didalam gedung wakil rakyat tersebut, membuat sejumlah Satpol-PP Kota Bogor dengan dibantu oleh aparat Polresta Bogor menghentikan aksi tersebut.
Dari situlah kericuhan antara mahasiswa dengan aparat Satpol-PP yang dibantu oleh aparat Polresta Bogor mulai terjadi. Mahasiswa yang nekad masuk kedalam gedung DPRD Kota Bogor dihadang barikade Satpol-PP yang ketika itu tengah dibantu aparat Polresta Bogor.
"Ini gedung milik rakyat, jadi kami sebagai rakyat boleh masuk kapanpun kami mau. Satpol-PP atau polisi tidak bisa menahan kami untuk masuk kedalam gedung milik rakyat ini. Tujuan kami masuk kedalam gedung ini adalah untuk mengajak wakil-wakil rakyat agar mau menyuarakan keinginan kami untuk menolak kenaikan BBM," ujar Asep Yusuf, Presma Unpak dalam orasinya.