BOGOR - Dengan melakukan long march dari mulai depan Plaza Pangrango menuju Tugu Kujang, sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam wadah Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Universitas Ibnu Khaldun Bogor melakukan aksi demonstrasi memperingati Hari Hak Azasi Manusia (HAM) ke-59, Senin (10/12) di depan Tugu Kujang-Bogor. Meskipun sempat membuat kemacetan lalulintas di ruas Jl. Padjadjaran hingga menuju arah Warung Jambu dan Baranangsiang, namun para mahasiswa tetap melakukan aksinya tersebut hingga membuat sibuk anggota Polisi Lalulintas untuk menertibkan kendaraan yang saat itu tengah padat.
Dalam aksinya tersebut, para mahasiswa menuntut pihak pemerintah pusat dan daerah agar secepatnya menuntaskan berbagai kasus pelanggaran HAM yang saat ini masih sering terjadi. Pemerintah pusat dan daerah juga dituntut untuk menegakan supremasi hukum yang saatb ini masih dianggap oleh para mahasiswa belum terealisasi.
Salah seorang perwakilan mahasiswi, Dede Siti Amanah, kepada bogorOnline menuturkan, aksi ini untuk memperingati hari HAM sedunia yang ke-59. Dirinya merasa HAM di negara Indonesia belum bisa dilaksanakan dengan seutuhnya.
"Kami para mahasiswa merasa pelaksanaan HAM ini belum dilaksanakan dengan seutuhnya di negara ini, karena berbagai kejadian yang telah melanggar HAM masih saja terjadi saat ini, seperti kejadian pelanggaran HAM di daerah Rumpin yang mengakibatkan sejumlah warga menjadi korban penganiayaan oleh TNI AU Atang Sanjaya dalam perebutan lahan beberapa waktu lalu," ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh perwakilan mahasiswa lainnya, Usman Azis. Menurutnya, aksi ini untuk mempertegas pemerintah pusat dan daerah agar dapat menyelesaikan berbagai pelanggaran HAM yang saat ini masih terjadi di negara ini. "Kami meminta kepada Presiden SBY agar secepatnya menuntaskan berbagai kasus pelanggaran HAM yang masih terjadi di negara ini. Kami minta SBY mundur saja apabila tidak memiliki keberanian dalam mengusut kasus-kasus tersebut," katanya.
Sementara itu di hari yang sama, aksi demonstrasi susulan dengan melakukan long march dari Tugu Kujang menuju gedung DPRD Kota Bogor juga dilakukan oleh sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam wadah Presidium Mahasiswa (Presma) Universitas Pakuan (Unpak) Bogor. Namun aksinya tersebut mereka tidak mengusung peringatan HAM, akan tetapi dalam rangka memperingati Hari Anti Korupsi sedunia.
Aksi damai yang digelar oleh para mahasiswa tersebut dilakukan karena mereka sangat prihatin kepada negara Indonesia yang saat ini masih menempati urutan pertama dalam kasus korupsi berdasarkan Political Economic and Risk Consultacy International.
Dalam aksinya itu, mereka melakukan orasi dan meneriakan yel-yel untuk mengajak seluruh lapisan masyarakat agar tidak berkorupsi dan sadar akan bahaya korupsi sambil membagi-bagikan buku tentang pemahaman dan tatacara membasmi korupsi dengan cuma-cuma kepada para pengendara mobil dan penumpang yang melintas di Jl. Padjadjaran depan Tugu Kujang.
Ketua Presma Unpak, Asep Wahyudin Yusuf, kepada bogorOnline mengatakan, aksi ini dilakukan sebagai bentuk kepeduliannya terhadap negara. Dirinya bersama rekan-rekan mahasiswanya mengajak siapa saja yang peduli terhadap korupsi untuk turun ke jalan untuk berorasi. "Lawan Korupsi sekarang juga, siapapun ayo ikuti kami lawan korupsi," teriaknya dalam orasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar