MHS UNPAK TOLAK BUSH

MAHASISWA UNPAK TOLAK KEDATANGAN BUSH
Rabu, 15 November 2006 | 12:32 WIB



Ketegangan terasa di seputar Tugu Kujang,
Bogor, hari ini. Unjuk rasa penentang dan pendukung kedatangan Presiden George W. Bush saling mengejek dan nyaris bentrok sebelum dipisahkan polisi.


Pada saat yang sama sekitar 150 orang pendukung kedatangan Presiden Bush datang. Mereka mengibarkan bendera Amerika Serikat dan spanduk selamat datang kepada Bush.

Sekitar satu jam kemudian, datang 500 mahasiswa Universitas Pakuan Bogor ke Tugu Kujang. Mereka membawa spanduk menolak Bush dan menyanyikan lagu Indonesia Raya.


Namun massa pendukung Bush malah mengibarkan bendera Merah Putih dan bendera Amerika Serikat.
Lalu kedua rombongan pun saling mengejek sebelum ditengahi ratusan tentara.


Keadaan semakin tegang waktu mahasiswa dari Universitas Pakuan mengejek pendukung kedatangan Bush sebagai pengkhianat bangsa. Demi menghindari bentrokan, polisi lagi-lagi menggeser mahasiswa Pakuan ke gerbang Istana Bogor.

Lalu lintas di seputar tugu sempat macet selama unjuk rasa berlangsung.
Para pedagang kaki lima di sana juga sempat mengamankan dagangannya karena kuatir terjadi bentrokan.

DEFFAN PURNAMA

”Peran dan Pergerakan Kemahasiswaan yang Tak Pernah Mati..”.

”Peran dan Pergerakan Kemahasiswaan yang Tak Pernah Mati..”.

Oleh : Hasbulloh

MAHASISWA selalu menjadi bagian dari perjalanan sebuah bangsa. Roda sejarah demokrasi selalu menyertakan mahasiswa sebagai pelopor, penggerak, bahkan sebagai pengambil keputusan. Hal tersebut telah terjadi di berbagai negara di dunia, baik di Timur maupun di Barat.

Pemikiran kritis, demokratis, dan konstruktif selalu lahir dari pola pikir para mahasiswa. Suara-suara mahasiswa kerap kali merepresentasikan dan mengangkat realita sosial yang terjadi di masyarakat. Sikap idealisme mendorong mahasiswa untuk memperjuangkan sebuah aspirasi pada penguasa, dengan cara mereka sendiri.

Tidak dapat dipungkiri bila generasi muda khususnya para mahasiswa, selalu dihadapkan pada permasalahan global. Setiap ada perubahan, mahasiswa selalu tampil sebagai kekuatan pelopor, kekuatan moral dan kekuatan pendobrak untuk melahirkan perubahan. Oleh karena itu kiranya sudah cukup mendesak untuk segera dilakukan penataan seputar kehidupan mahasiswa tersebut.

Dalam sejarahnya mahasiswa merupakan kelompok dalam kelas menengah yang kritis dan selalu mencoba memahami apa yang terjadi di masyarakat. Bahkan di zaman kolonial, mahasiswa menjadi kelompok elite paling terdidik yang harus diakui kemudian telah mencetak sejarah bahkan mengantarkan Indonseia ke gerbang kemerdekaannya.

Pergolakan dan perjalanan mahasiswa Indonesia telah tercatat dalam rentetan sejarah yang panjang dalam perjuangan bangsa Indonesia, seperti gerakan mahasiswa dan pelajar tahun 1966 dan tahun 1998. Masih dapat kita ingat 8 tahun yang lalu gerakan mahasiswa Indonesia yang didukung oleh semua lapisan masyarakat berhasil menjatuhkan suatu rezim tirani yaitu ditandainya dengan berakhirnya rezim Soeharto.
Legenda perjuangan mahasiswa di Indonesia sendiri juga telah memberikan bukti yang cukup nyata dalam rangka melakukan agenda perubahan tersebut. Tinta emas sejarahnya dapat kita lihat dengan lahirnya angkatan ‘08, ‘28, ‘45, ‘66, ‘74, yang masing-masing memiliki karakteristik tersendiri tetapi tetap pada konteks kepentingan wong cilik. Terakhir lahirlah angkatan bungsu ‘98 tepatnya pada bulan Mei 1998 dengan gerakan REFORMASI yang telah berhasil menurunkan Presiden Soeharto dari kursi kekuasaan dan selanjutnya menelurkan Visi Reformasi yang sampai hari ini masih dipertanyakan sampai dimana telah dipenuhi
.

Dengan demikian adalah sebuah keharusan bagi mahasiswa untuk menjadi pelopor dalam melakukan fungsi control terhadap jalannya roda pemerintahan sekarang. Bukan malah sebaliknya.

Agenda reformasi adalah tanggung jawab kita semua yang masih merasa terpanggil sebagai kaum intelektual, kaum yang kritis dan memiliki semangat yang kuat. Dan tanggung jawab ini hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang mempunyai rasa sosial yang tinggi. Bukan orang-orang kerdil yang hanya memikirkan perut, golongannya dan tidak bertanggung jawab. Hanya lobang-lobang kematianlah yang mampu menjadikan mereka untuk berpikir bertanggung jawab. Jangan pikirkan mereka, mari pikirkan solusi untuk menghibur Ibu Pertiwi yang selalu menangis dengan ulah-ulah anak bangsanya sendiri.

Kini zaman memang sudah berubah. Mahasiswa bukan lagi sebagai elite yang paling terdidik, tetapi mereka tetap memiliki peranan besar. Jika diibaratkan permainan sepakbola, ia adalah gelandang yang selalu melempar isu. Jadi peran mahasiswa memang tidak kecil.

Pada saat ini bangsa Indonesia masih dalam keprihatinan. Kebutuhan hidup masyarakat semakin sulit didapat akibat kenaikan BBM, TDL dan tarif telepon. Dalam kondisi itu, masyarakat mendapat kesulitan kepada siapa harus mengeluh. Dalam suasana kesusahan dan kebingungan itu, rakyat perlu mencari pegangan untuk suatu perjuangan mengadukan nasibnya.

Bertolak dari itu setiap kebijakan yang diambil lembaga pemerintahan masih harus terus diuji, tidak saja dengan pikiran yang jernih dan hati nurani yang baik, tetapi juga dengan jiwa dan semangat kebangsaan yang sejalan dengan wawasan kebangsaan warisan para leluhur bangsa kita.

Pernyataan keprihatinan atas keadaan bangsa dan negara yang disuarakan akhir-akhir ini merupakan manifestasi dan dinamika perjuangan demokrasi serta sesuai dengan suara hati nurani rakyat yang tengah menghadapi berbagai krisis yang semakin berat. Sayangnya suara keprihatinan itu tidak ada yang mampu mendengarnya.

Di waktu yang lampau mahasiswalah yang menjadi pendengar yang baik. Mereka menyuarakan suara rakyat itu dengan caranya sendiri, entah lewat demonstrasi atau mimbar bebas. Setelah Orde Baru berhasil mereka tumbangkan, kini suara sejuk mereka belum terdengar lagi.

Sampai saat ini perjuangan mahasiswa itu tetap masih ada, tetapi berbentuk kelompok, terpisah-pisah, dan dibusukkan oleh isu pesanan, percaloan, dan uang. Bahkan, ada gerakan-gerakan yang terhipnotis ke parpol atau golongan, sehingga makna perjuangan yang murni membela nasib bangsa mengalami degradasi. Padahal bangsa kita selalu berharap agar perjuangan mahasiswa tetap merupakan barometer perjuangan untuk berpihak pada penderitaan dan keprihatinan rakyat.

Barangkali memang sudah menjadi hukum alam, bahwa untuk menjadi pemimpin seseorang harus dikaitkan dengan idealisme. Sementara kebanyakan orang adalah para oportunis dan pragmatis. Tanpa idealisme tampaknya dunia akan tenggelam dalam rutinitas dan kebosanan, dan mungkin dekaderi, lalu baru tenggelam.

Itulah sebabnya idealisme perjuangan mahasiswa harus terus dipelihara dan dijaga agar tidak mencong sehingga akan tetap menjadi pedoman umum yang kredibel guna mempertahankan negara kebangsaan ini.

Kita tahu bahwa kebangunan bangsa tidak dari gegap gempitanya massa. Oleh karena itu, perjuangan mahasiswa tidak sekadar demo yang bersifat fisik tetapi merupakan gerakan cerdas. Hanya dengan itu perjuangan mahasiswa akan tetap di hati rakyat.

Kondisi tersebut tidak terlihat lagi pada masa kini, mahasiswa memiliki agenda dan garis perjuangan yang berbeda dengan mahasiswa lainnya. Sekarang ini mahasiswa menghadapi pluralitas gerakan yang sangat besar. Meski begitu, setidaknya mahasiswa masih memiliki idealisme untuk memperjuangkan nasib rakyat di daerahnya masing-masing.

Mahasiswa sudah telanjur dikenal masyarakat sebagai agent of change, agent of modernization, atau agen-agen yang lain. Hal ini memberikan konsekuensi logis kepada mahasiswa untuk bertindak dan berbuat sesuai dengan gelar yang disandangnya. Mahasiswa harus tetap memiliki sikap kritis, dengan mencoba menelusuri permasalahan sampai ke akar-akarnya.

Dengan adanya sikap kritis dalam diri mahasiswa diharapkan akan timbul sikap korektif terhadap kondisi yang sedang berjalan. Pemikiran prospektif ke arah masa depan harus hinggap dalam pola pikir setiap mahasiswa. Sebaliknya, pemikiran konservatif pro-status quo harus dihindari.

Mahasiswa harus menyadari, ada banyak hal di negara ini yang harus diluruskan dan diperbaiki. Kepedulian terhadap negara dan komitmen terhadap nasib bangsa di masa depan harus diinterpretasikan oleh mahasiswa ke dalam hal-hal yang positif. Tidak bisa dimungkiri, mahasiswa sebagai social control terkadang juga kurang mengontrol dirinya sendiri. Sehingga mahasiswa harus menghindari tindakan dan sikap yang dapat merusak status yang disandangnya, termasuk sikap hedonis-materialis yang banyak menghinggapi mahasiswa.

Karena itu, kepedulian dan nasionalisme terhadap bangsa dapat pula ditunjukkan dengan keseriusan menimba ilmu di bangku kuliah. Mahasiswa dapat mengasah keahlian dan spesialisasi pada bidang ilmu yang mereka pelajari di perguruan tinggi, agar dapat meluruskan berbagai ketimpangan sosial ketika terjun di masyarakat kelak.

Peran dan fungsi mahasiswa dapat ditunjukkan secara santun tanpa mengurangi esensi dan agenda yang diperjuangkan. Semangat mengawal dan mengawasi jalannya reformasi, harus tetap tertanam dalam jiwa setiap mahasiswa. Sikap kritis harus tetap ada dalam diri mahasiswa, sebagai agen pengendali untuk mencegah berbagai penyelewengan yang terjadi terhadap perubahan yang telah mereka perjuangkan. Dengan begitu, mahasiswa tetap menebarkan bau harum keadilan sosial dan solidaritas kerakyatan.

Peran Lembaga Kemahasiswaan cukup signifikan, baik untuk lingkup nasional, regional maupun internal kampus itu sendiri. Ke depan, peran strategis ini seharusnya juga dimainkan oleh lembaga-lembaga formal kampus lainnya seperti pers mahasiswa, atau kelompok studi profesi.

Secara garis besar, menurut Sarlito Wirawan, ada sedikitnya tiga tipologi atau karakteristik mahasiswa yaitu tipe pemimpin, aktivis, dan mahasiswa biasa.

Pertama, tipologi mahasiswa pemimpin, adalah individu mahasiswa yang mengaku pernah memprakarsai, mengorganisasikan, dan mempergerakan aksi protes mahasiswa di perguruan tingginya. Mereka itu umumnya memersepsikan mahasiswa sebagai kontrol sosial, moral force dan dirinya leader tomorrow. Mereka cenderung untuk tidak lekas lulus, sebab perlu mencari pengalaman yang cukup melalui kegiatan dan organisasi kemahasiswaan.

Kedua, tipologi aktivis ialah mahasiswa yang mengaku pernah aktif turut dalam gerakan atau aksi protes mahasiswa di kampusnya beberapa kali (lebih dari satu kali). Mereka merasa menyenangi kegiatan tersebut, untuk mencari pengalaman dan solider dengan teman-temannya. Mahasiswa dari kelompok aktivis ini, juga cenderung tidak ingin cepat lulus, namun tidak ingin terlalu lama. Mereka tidak terlalu memersepsikan diri sebagai leader tomorrow namun pengalaman hidup perlu dicari di luar studi formalnya. Sudah barang tentu jumlah mereka itu lebih banyak daripada kelompok pemimpin.

Ketiga, tipologi mahasiswa biasa adalah kelompok mahasiswa di luar kelompok pemimpin dan aktivis yang jumlahnya paling besar lebih dari 90%. Sesungguhnya cenderung pada hura-hura yaitu kegiatan yang dapat memberikan kepuasan pribadi, tidak memerlukan komitmen jangka panjang dan dilakukan secara berkelompok atau bersama-sama. Mereka ingin segera lulus, bahkan tidak sedikit mahasiswa yang tidak segan-segan dengan cara menerabas (nyontek, membuat skripsi "Aspal" dan lain-lain) agar segera lulus. Apakah hal ini merupakan indikator kurangnya dorongan prestatif di kalangan mahasiswa, masih perlu diteliti.

Fakta membuktikan, dinamika kehidupan bangsa dan mahasiswa pada umumnya banyak dimotori oleh tipe pemimpin dan aktivis ini. Meskipun secara kuantitas kecil tetapi mereka mampu menjadi pendorong dan agen utama perubahan dan dinamika kehidupan kampus. Sebagian mereka karena telah terlatih menjadi pemimpin dan aktivis, maka tidak sulit setelah selesai pada akhirnya mereka juga menjadi pemimpin dan aktivis setelah terjun di masyarakat dan pemerintahan.

Urgensi bagi daerah

Dilihat dari segi kualitas maupun kuantitas, para mahasiswa tetap saja merupakan komunitas elite yang patut diperhitungkan dari dulu dan sampai kini terlebih bagi suatu daerah. Di daerah, masih relatif sedikit anggota masyarakatnya yang dapat menyekolahkan sampai tingkat perguruan tinggi. Oleh karena itu, keberadaan mahasiswa bagi suatu daerah merupakan modal sosial yang luar biasa, yang dapat dimanfaatkan dan diberdayakan bagi pembangunan suatu daerah. Namun mahasiswa, dapat juga menjadi suatu "ancaman" bagi pemerintahan suatu daerah karena dapat bersikap kritis dan mengambil peran sebagai kekuatan kontrol.

Demikian juga para mahasiswa harus mulai berorientasi ke daerah bukan lagi ke pusat karena Pusat selain sudah overload juga menjadi simbol ketimpangan pembangunan di Indonesia, sehingga diperlukan desentralisasi dan orientasi baru dalam pembangunan daerah.

Dengan terjadinya perubahan dalam Paradigma Pemerintahan & Pembangunan dari konsep government ke good governance, dimana aktor tunggal negara bergeser ke sinergitas kekuatan tiga pilar lainnya yaitu negara swasta dan civil society. Oleh karena itu pemerintah daerah dalam proses perumusan kebijakan sejak dari perencanaan, implementasi sampai evaluasi kebijakan harus melibatkan 2 pilar lainnya yaitu Swasta dan civil society di mana di dalam kelompok terakhir inilah, mahasiswa sering menjadi motor dan moral force

Organisasi kemahasiswaan

Dinamika kehidupan mahasiswa tidak bisa dilepaskan dari wadah atau organisasi yang menjadi instrumen bagaimana gagasan atau program berusaha diwujudkan, baik organisasi intra maupun ekstra kampus. Organisasi kemahasiswaan intra perguruan tinggi merupakan wahana dan sarana pengembangan diri mahasiswa ke arah perluasan wawasan dan peningkatan kecendikiawanan serta integritas kepribadian mahasiswa untuk mewujudkan tujuan pendidikan tinggi.

Mengingat mahasiswa merupakan bagian dari civitas academica dan sebagai generasi muda dalam tahap pengembangan dewasa muda, maka dalam penataan organisasinya disusun berdasarkan prinsip dari, oleh, dan untuk mahasiswa dan merupakan subsistem dari perguruan tinggi yang bersangkutan.

Pengalaman selama ini menunjukkan, perguruan tinggi yang telah berhasil membentuk organisasi kemahasiswaan sesuai prinsip-prinsip tersebut cenderung akan diterima oleh para mahasiswa dan memperoleh partisipasi secara optimal. Dengan demikian, dapat diharapkan bahwa kegiatan kemahasiswaan di perguruan tinggi maupun antarkampus dapat berjalan dengan lancar.

Perlu dicatat, dewasa ini kecenderungan organisasi kemahasiswaan yang bernuansa keilmuan dan profesi yang kegiatannya antarkampus. Bahkan kadang-kadang berdimensi internasional cukup meningkat. Hal ini, jelas memerlukan uluran tangan pimpinan perguruan tinggi, baik dalam aspek bimbingan keilmuan maupun dukungan biaya yang tidak ringan. Keterlibatan ikatan profesi senior mereka dan dunia usaha, diharapkan dapat menunjang kegiatan ini.

Di Lingkungan Universitas ini, kami memperjuangkan pmebentukan lembaga kemahaiswaan tingkat universitas yang insya allah pada tahun ini akan dibentuk secara formal.

AKSI TOLAK PUNGLI

Mahasiswa Protes Dugaan Pungutan Liar
Senin, 09 Oktober 2006 | TEPAT JAM 10.00 S.D 13.00 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:


Ratusan mahasiswa Universitas Pakuan Bogor pada hari ini menggelar unjuk rasa di depan gedung rektorat universitas. Mereka menuntut pengusutan dugaan pungutan liar di Biro Administrasi Akademik Kemahasiswaan dalam proses penerimaan mahasiswa baru.


Menurut mahasiswa, dugaan pungutan liar terjadi pada penerimaan mahasiswa baru pada Juli hingga September 2006. Mahasiswa baru dipungut uang sumbangan pembangunan dengan jumlah bervariasi. Tapi, menurut mahasiswa, nilai nominal uang sumbangan itu tak dicantumkan pada kwitansi.“Mahasiswa baru dipungut dari Rp 50 ribu sampai jutaan rupiah,” kata Hasbulloh, salah seorang pengunjuk rasa.

Unjuk rasa itu semula hanya diikuti puluhan perwakilan mahasiswa dari Fakultas Ekonomi, Fakultas Teknik, Fakultas Sastra, Fakultas Hukum, dan Fakultas Keguruan. Tapi, saat aksi berjalan, mahasiswa lain pun ikut bergabung hingga jumlahnya ratusan orang.

Rektor Univesitas Pakuan Soedodo Hardjoamidjojo akhirnya menemui para mahasiswa. Di depan pengunjuk rasa, dia mengaku baru mengetahui adanya pungutan di luar ketentuan. “Kami berjanji, jika ada oknum melakukan pungutan liar dan terbukti bersalah akan kami pecat,” ujar Soedodo. Mendengar janji rektor, mahasiswa akhirnya membubarkan diri. “Kalau Rektor bohong, puasanya batal,” seorang mahasiswa berteriak sebelum bubar.



Deffan Purnama

ANGGARAN RUMAH TANGGA 2006

ANGGARAN RUMAH TANGGA

KELUARGA BESAR MAHASISWA

UNIVERSITAS PAKUAN

BAB I

KEANGGOTAAN

Pasal 1

SYARAT DAN STATUS KEANGGOTAAN

1. Syarat keanggotaan KBM-UNPAK adalah mahasiswa Universitas Pakuan yang terdaftar sah.

2. Syarat keanggotaan KBM-UNPAK sebagai berikut :

a. Anggota Pasif, yaitu mahasiswa yang tercatat sebagai mahasiswa Universitas Pakuan

b. Anggota Aktif, yaitu mahasiswa yang terdaftar secara sah sebagai mahasiswa Universitas Pakuan yang terlibat dalam kelembagaan mahasiswa di lingkungan Universitas Pakuan

c. Anggota kehormatan, yaitu mahasiswa Universitas Pakuan yang telah menyelesaikan pendidikannya di Universitas Pakuan dan telah banyak berjasa pada KBM-UNPAK yang ditetapkan dalam Kongres Mahasiswa Universitas Pakuan

3. Pengangkatan anggota kehormatan dilakukan pada sebuah sidang yang diadakan khusus untuk itu dan dipimpin oleh Presidium Mahasiswa.

Pasal 2

HAK ANGGOTA KBM

Setiap anggota berhak :

1. Anggota Pasif : Berhak mengeluarkan pendapat, mengajukan usul

dan pertanyaan secara lisan maupun tulisan kepada

KBM UNPAK.

2. Anggota aktif : Berhak mengajukan usul pendapat dan pertanyan

kepada KBM UNPAK serta dapat duduk dalam

lembaga kemahasiswaan di tingkat pusat

3. Angota kehormata : Berhak memberikan saran serta usulan kepada KBM

UNPAK yang bersifat tidak mengikat

Pasal 3

KEWAJIBAN ANGGOTA KBM UNPAK

Setiap anggotab wajib :

  1. Menjunjung tinggi dan menjaga nama baik KBM UNPAK
  2. Mentaati dan melaksanakan segala peraturan KBM UNPAK yaitu :
    1. Peraturan tingkat Universitas yang terdiri dari :

a. Anggaran Dasar KBM UNPAK

b. Anggaran Rumah Tangga KBM UNPAK

c. Ketetapan dan keputusan kongres

d. Ketetapan dan keputusan presidium mahasiswa

    1. peraturan tingkat Fakultas, yaitu segala peraturan yang berlaku di tingkat Fakultas masing-masing.

BAB II

PRESIDIUM MAHASISWA

Pasal 4

FUNGSI PRESIDIUM MAHASISWA

Presidium Mahasiswa berfungsi :

1. sebagai wadah aspirasi mahasiswa tingkat Universitas

2. sebagai wadah pemenuhan tiga pokok kebutuhan mahasiswea yaitu : pendidikan dan penalaran, kesejahteraan, minat dan bakat.

Pasal 5

TUGAS PRESIDIUM MAHASISWA

Presidium Mahasiswa bertugas :

  1. melaksanakan dan menjunjung tinggi asas dan tujuan KBM
  2. menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi
  3. melaksanakan segala ketetapan kongres
  4. melaksanakan dan menjunjung tinggi AD/ART KBM UNPAK
  5. malaksanakan dan menjunjung tinggi GBHO
  6. mewakili anggota KBM di tingkat Universitas
  7. menberikan poertanggung jawaban kepada kongres
  8. menjalin koordinasi dengan lembaga Kemahasiswaan di lingkungan Universutas Pakuan

pasal 6

KEPENGURUSAN PRESIDIUM MAHASISWA

  1. pengurus presidium adalah perwakilan dari lembaga kemahasiswaan Fakultas di lingnkungan Universitas Pakuan
  2. jumlah perwakialan setiap fakultas adalah 2 orang
  3. perwakilan dari setiap lembaga kemahasiswaan Fakultas merupakan rekomendasi dari lembaga mehasiswa Fakultas untuk dapat duduk di presidium mahasiswa
  4. masa kepengurusan berakhir setelah kepengurusan baru terbentuk
  5. Periode kepengurusan presidium selama 1 tahun
  6. penggantian sewaktu-waktu pengurus dilakukan melalui sidang khusus lembaga kemahasiswaan tiap fakultas.
  7. Pemberhentian pengurus dilakukan karena :
    1. permintaan sendiri
    2. sudah tidak terdaftar sebagai mahasiswa Universitas Pakuan
    3. ditarik dan disesuaikan dengan kompetensi yang berwenang dari lembaga kemahasiswaan tiap fakultas.

Pasal 7

HAK DAN KEWAJIBAN PENGURUS

  1. Setiap pengurus wajib :
    1. menjalankan fungsinya sebagai wakil mahasiswa dengan penuh tanggungjawab
    2. menyerap dan merumuskan aspirasi anggota KBM UNPAK dan menyalurkannya pada tiap-tiap terkait.
    3. Menyebarluaskan keputusan dan peraturan kepada pihak-pihak terkait

2. Setiap pengurus berhak :

1. Mewakili anggota KBM-UNPAK

2. mengambil keputusan pada saat yang mendesak dilakukan

3. mempunyai hak suara dan bicara serta hak memilih dan dipilih

.

Pasal 8

STRUKTUR KEPENGURUSAN

Kepengurusan presidium terdiri dari :

1. Koordinator Umum

2. Koordinator Bidang Administrasi dan Keuangan

3. Koordinator-koordinator :

a. Bidang Hubungan Dalam Negeri

b. Bidang Hubungan Luar Negeri

BAB III

KONGRES, SIDANG ISTIMEWA, PARIPURNA DAN SIDANG PLENO

Pasal 9

KONGRES KBM UNPAK

1. Kongres merupakan forum tertinggi dalam KBM UNPAK

2. Kongres terdiri dari :

a. Sidang pleno, yaitu sidang untuk menghasilkan keputusan dan ketetapan kongres

b. Sidang komisi, yaitu sidang yang menghasilkan rencana keputusan dan ketetapan kongres.

3. Kongres dianggap sah apabila dihadiri oleh perwakilan fakultas di lingkungan universitras pakuan.

Pasal 10

SIDANG ISTIMEWA

1. Sidang Istimewa merupakan sidang khusus untuk pembahasan pertanggungjawaban dan pembubaran presidium jika terbukti melanggar AD/ART dan atau GBHO KBM UNPAK

2. Dapat diadakan apabila diusulkan oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari fakultas yang ada di lingkungan Universitas Pakuan

3. Dianggap sah apabila dihadiri oleh seluruh perwakilan Fakultas di lingkungan Universitas Pakuan.

Pasal 11

SIDANG PARIPURNA

Sidang Paripurna KBM UNPAK adalah sidang pertanggungjawaban periodik presidium kepada KBM melalui perwakilan kelembagaan Fakultas.

Pasal 12

SIDANG PLENO

Sidang pleno merupakan sidang yang dihadiri oleh seluruh seluruh pengurus presidium untuk mengambil keputusan yang mengikat seluruh anggota KBM UNPAK atau untuk mengambil keputusan bersama dengan lembaga fakultas tentang program kelembagaan mahasiswa.

BAB IV

RAPAT KOORDINASI, RAPAT KERJA DAN RAPAT PRESIDIUM

Pasal 13

RAPAT KOORDINASI

Rapat koordinasi adalah rapat yang dilakukan untuk mengkoordinasi suatu kebijakan di tingkat universitas.

Pasal 14

RAPAT KERJA

Rapat kerja adalah rapat yang dilakukan oleh presidium untuk merancang rencana kerja presidium

Pasal 15

RAPAT PRESIDIUM

Rapat presidium ialah rapat intetrnal yang dilakukan oleh presidium secara periodik sesuai kebutuhan presidium.

BAB V

KEUANGAN

Pasal 16

DANA KEGIATAN KEMAHASISWAAN

  1. Yang dimaksud dengan Dana Kegiatan Kemahasiswaan adalah dana yang berasal dari anggota KBM-UNPAK
  2. Semua distribusi DKK harus dipertanggungjawabkan pada kongres.

BAB VI

PERUBAHAN AD/ART KBM UNPAK

Pasal 17

Perubahan Anggaran Rumah Tangga KBM UNPAK dilakukan melalui Kongres Mahasiswa Univeritas Pakuan dengan mekanisme yang ditentukan kemudian

BAB VII

PEMBUBARAN KBM UNPAK.

Pasal 18

Pembubaran KBM-UNPAK dilakukan melalui referendum dan Sidang Kongres Luar Biasa dengan mekanisme yang ditentukan untuk itu.

BAB VIII

ATURAN PERALIHAN

Pasal 19

Bila terjadi perubahan AD/ART KBM UNPAK maka aturan yang berlaku dalam masa peralihan adalah aturan yang berada dalam AD/ART sebelumnya selama belum ada aturan baru yang berlaku.

Pasal 20

Peraturan serupa mengenai AD/ART yang berlaku dalam KBM-UNPAK tidak berlaku lagi dengan adanya AD/ART yang baru.

BAB IX

PENUTUP

AD/ART ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

ANGGARAN DASAR 2006

ANGGARAN DASAR

KELUARGA BESAR MAHASISWA

UNIVERSITAS PAKUAN

PEMBUKAAN

Dengan didasari itikad baik demi terwujudnya generasi yang penuh tanggung jawab dalam mengisi kemerdekaan Republik Indonesia, Keluarga Mahasiswa Universitas Pakuan bertekad membentuk insan ilmiah yang berbudi luhur, berwawasn luas dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Bahwa sesungguhnya mahasiswa Universitas Pakuan sebagai bagian dari generasi muda yang mempunyai hak dan kewajiban dalam memikul tanggung jawab sebagai generasi muda. Tanggung jawab ini tidak dapat dilepaskan dari usaha demi tercapainya cita-cita perjuangan bangsa serta kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara.

Dengan rasa penuh tanggung jawab yang disertai dengan keyakinan dalam upaya mewujudkan cita-cita Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Pakuan, senantiasa tetap menggalang rasa persatuan dan kesatuan dalam membina kekeluargaan yang berlandaskan kebersamaan mahasiswa dan masyarakat yang dalam interaksi sosialnya dituntut untuk menjunjung tinggi nilai-nilai moral, kesetiakawanan sosial dan sikap profesionalisme, dengan berusaha mewujudkan masyarakat yang berperadaban dalam kemandirian dan keutuhan.

Atas berkat rahmat Tuhan YME. Dengan berlandaskan pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, serta semangat Sumpah Pemuda dalam mengemban misi Tri Dharma Perguruan Tinggi. Maka disusunlah suatu Anggaran Dasar Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Pakuan.

BAB I

NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN

Pasal 1

NAMA

Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Pakuan, yang selanjutnya disingkat KBM-UNPAK

Pasal 2

WAKTU

KBM-UNPAK disahkan pada tanggal 24 Maret 2006 untuk waktu yang tidak ditentukan

Pasal 3

KEDUDUKAN

KBM-UNPAK berkedudukan di Universitas Pakuan

BAB II

KEDAULATAN, ASAS, STATUS, DAN SIFAT

Pasal 4

KEDAULATAN

Kedaulatan Tertinggi Berada di tangan Mahasiswa Universitas Pakuan dan sepenuhnya dilaksanakan oleh Presidium Mahasiswa Universitas Pakuan

Pasal 5

ASAS

KBM-UNPAK dalam mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi berazaskan Pancasila

Pasal 6

STATUS

KBM-UNPAK ini berstatus Otonom yang seluas-luasnya

Pasal 7

SIFAT

KBM-UNPAK bersifat kemahasiswaan yang dinamis, independent, intelektual dengan berdasarkan semangat kebersamaan, rasa kekeluargaan dan kemasyarakatan.

BAB III

FUNGSI, MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 8

FUNGSI

KBM-UNPAK berfungsi sebagai berikut :

  1. Wadah interaksi Mahasiswa Universitas Pakuan
  2. Wadah untuk pemenuhan ke arah tiga kebutuhan pokok mahasiswa yang terdiri dari :
    1. Pendidikan dan Penalaran
    2. Kesejahteraan
    3. Minat dan Bakat

pasal 9

MAKSUD

KBM-UNPAK bermaksud :

1. Memperjuangkan serta membela hak-hak dan kepentingan mahasiswa ;

2. Membina dan meningkatkan rasa cinta teerhadap Almamater ;

3. Mengembangkan dan menggerakkan potensi mahasiswa agar berperan aktif dalam mewujudkan dinamisasi kampus

Pasal 10

TUJUAN

KBM-UNPAK bertujuan :

  1. Membentuk mahasiswa yang berbudi luhur daan bertaqwa kepada Tuhan YME ;
  2. Membina mahasiswa agar berkompeten dan bijaksana serta bertanggung jawab dalam menegakkan kebenaran dan keadilan ;
  3. Meningkatkan kesejahteraan mahasiswa secara umum ;

BAB IV

KEANGGOTAAN

Pasal 11

Anggota KBM-UNPAK terdiri dari :

  1. Anggot Pasif
  2. Anggota Aktif
  3. Anggota Kehormatan

BAB V

SUSUNAN ORGANISASI DAN PERIODE KEPENGURUSAN

Pasal 12

KBM UNPAK merupakan suatu ketuan yng menganut sistem desentralisasi yng terdiri dari :

1. Lembaga Mahasiswa Tingkat Universitas yaitu Presidium Mahasiswa yang selanjutnya disingkat PRESMA-Unpak adalah lembaga kemahasiswaan tertinggi dalam KBM Unpak

2. lembaga Mahasiswa Tingkat Fakultas :

a. Lemaga legislatif ditingkast fakultas yang namany ditentukan oleh masing-asinng lembag fakultas

b. Lembag eksekutif ditingkat fakultas yang namanya ditentukan oleh masing-asing lembaga fakultas

Pasal 13

PERIODE KEPENGURUSAN

Periode kepengurusan organisasi selama 1 tahun

BAB VI

PERSIDANGAN DAN RAPAT

Paasl 14

Persidangan dalam KBM Unpak terdiri dari :

  1. Kongres Mahasiswa Unpak
  2. Sidang Istimewa
  3. Sidang paripurna
  4. Sidng Pleno

Pasal 15

RAPAT

Jenis Rapat dalam KBM Unpak :

  1. Rapat Koordinsi
  2. Rapat Kerja
  3. Rapat Presidium

BAB VII

LAMBANG DAN ATRIBUT

Psal 16

LAMBANG

KBM unpak meiliki lambang yang disesuikan dengan lmbng universitas Pkuan

Pasal 17

ATRIBUT

KBM UNPAK memiliki atribut Jaket almamater Universitas pakuan

BAB VIII

PERBENDAHARAAN

Pasal 18

JENIS PERBENDAHARAAN

KBM-Unpak memiliki aset berupaa : sumber daya manusia, barang dan uang

Pasal 19

SUMBER KEUANGAN

Sumber Keuangan KBM-Unpak dapat diperoleh dari :

  1. Dana Kegiatan Kemahasiswan (DKK)
  2. Dana dari sumber lain yang tidak mengikat

BAB IX

PERUBAHAN ANGGARAN DASAR

(AD)

Pasal 20

PERUBAHAN AD/ART

Perubahan AD/ART KBM-UNPAK dilakukan melalui kongres Mahasiswa Universitas Pakuan dengan mekanisme yang ditetapkan itu.

BAB X

ATURAN TAMBAHAN.

Hal-hal yang belum diatur dalam AD ini akan diatur kemudian dalam ART dan atau aturan lainnya selain tidak bertentangan dengan AD itu sendiri

Perjalanan Presidium 2006-2007

Laporan Pertanggungjawaban

PRESIDIUM MAHASISWA UNIVERSITAS PAKUAN

PERIODE 2006 - 2007

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Yang Terhormat,

  1. Rektor Universitas Pakuan
  2. Para Pembantu Rektor Universitas Pakuan
  3. Para Ketua Kelembagaan Mahasiswa di Lingkungan Universitas Pakuan
  4. Pimpinan Sidang sang saya hormati
  5. Rekan-rekan Peserta Sidang Kongres Mahasiswa Universitas Pakuan

Peserta Sidang yang terhormat,

Presidium Mahasiswa Universitas Pakuan merupakan lembaga kemahasiswaan tingkat universitas yang dibentuk untuk mewakili seluruh mahasiswa Universitas Pakuan dalam aktifitasnaya.

Sebagai lembaga yang memiliki mekanisme kegiatan, maka pada hari ini kami Presidium Mahasiswa melaporkan seluruh kegiatan dan hasil dari kinerja kami selama satu periode kepengurusan.

Laporan pertanggungjawaban Presidium Mahasiswa Universitas Pakuan Periode 2006-2007 yang disampaikan pada Kongres II Mahasiswa ini pada prinsipnya merupakan bentuk implementasi rasa tanggung jawab kami atas seluruh kinerja yang kami lakukan sejak wadah ini terbentuk.

Laporan ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai aktivitas organisasi secara keseluruhan selama satu periode kepengurusan PRESMA-Unpak.

Adapun materi laporan ini berisikan mengenai realisasi capaian kerja yang kami lakukan sejak pembentukan, permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan serta arah kebijakan organisasi PRESMA-Unpak

Peserta sidang yang terhormat,

Kami mengharapkan laporan ini dapat dijadikan referensi bagi semua pihak khususnya kepengurusan PRESMA-Unpak periode berikutnya untuk mengevaluasi seluruh capaian kerja dan menjadikannya dasar untuk perkembangan organisasi yang lebih baik.

Peserta sidang yang terhormat,

Dengan mengharapkan Ridho Allah Yang Maha Kuasa, kami persembahkan laporan pertanggung jawaban PRESIDIUM MAHASISWA UNIVERSITAS PAKUAN ini dengan penuh kerendahan hati serta ucapan terima kasih kepada:

  1. Bapak Prof. H. Soedodo Hardjoamidjojo, Ph.D., M.sc, Ir.

Selaku Rektor Universitas Pakuan

  1. Bapak Bibin Rubini, Drs., M.Pd.

Selaku Pembantu Rektor Bidang Akademik Unpak

  1. Ibu Eka Herlina, Dra

Selaku Pembantu Rektor Bidang Administrasi dan umum Unpak

  1. Bapak Asri, Drs., M.Pd.

Selaku Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan Unpak

  1. Bapak Dadang Ismunandar, ST

Selaku Asisten Pembantu Rektor Bid. Kemahasiswaan Unpak

  1. Para Dosen dan pegawai di lingkungan Unpak
  2. Rekan-rekan Pengurus BLM. BEM, BPM, SEMA, UKM, HIMA di lingkungan Universitas Pakuan
  3. Rekan-rekan Mahasiswa Unpak.

Atas segala bentuk dukungannya kepada kami baik materi maupun non materi. Semoga Allah SWT membalas amal baik Bapak/Ibu/Saudara/i dalam bentuk yang lebih bernilai. Amin.

Semenjak deklarasi Presidium Mahasiswa pada tanggal 24 April 2006, sampai dengan saat ini, masih banyak sekali perbaikan yang harus dilakukan dalam tubuh presidium itu sendiri. Namun kami sampaikan pada kesempatan ini, Laporan pertanggungjawab dalam bentuk sebagai berikut :

I. Susunan Pengurus Presidium Mahasiswa Univ. Pakuan

Koordinator Umum : Yudha Permana

Koordinator Bid. Adm dan Keuangan : Roviana Siti Hazzar

Koordinator Bid. Hubungan Dalam : Zulhazikin

Anwar Hidayat

Arif Wahidin

Emmiral

Tb. Arief Aditya

Koordinator Bid. Hub. Luar Kampus : Hasbulloh

Rommy B. Irawan

Leonardo

Hendrasyah

Febriyanto

II. Realisasi Capaian kerja Presidium Mahasiswa Universitas Pakuan

  1. Deklarasi Presidium Mahasiswa Universitas Pakuan

Hari : Senin

Tanggal : 24 April 2007

Waktu : 13.00 – 15.00 WIB

Tempat : Ruang BLM FE Univ. Pakuan

Hasil Kegiatan : Terbentuknya PRESMA Universitas Pakuan yang

Dihadiri oleh ketua kelembagaan tingkat

Fakulats di Lingkungan Univ. Pakuan

  1. Deklarasi BEM Se-Bogor

Hari : Minggu

Tanggal : 28 Mei 2006

Waktu : 13.00 WIB s.d selesai

Tempat : Gedung PKK Mawar Bogor

Hasil Kegiatan : Terbentuknya persatuan BEM se- Bogor untuk

menyatukan tekad membangun bersama Bogor

Kendala : Kurang berperannya Presma-Unpak, karena belum

banyaknya kontribusi kita pada aliansi tersebut.

  1. Politik Expo 2006 (BEM Se-Indonesia)

Hari : Sabtu - Senin

Tanggal : 20 – 22 Mei 2006

Waktu : 08.00 WIB – Selesai

Tempat : Institut Pertanian Bogor

Anggaran DKK : Rp. 900.000

Delegasi : 1. Zulhazikin (FT)

2. Leonardo (FH)

3. Anwar Hidayat (FS)

4. Febriyanto (FT)

Hasil Kegiatan : Kegiatan ini diikuti oleh BEM se –Indonesia

Dan sebagai media sosialisasi presma-Unpak

Kendala : tidak adanya tindak lanjut dari keterlibatan Unpak

di BEM SI

  1. UNPAK Peduli Djogja

Hari : Sabtu – Jum’at

Tanggal : 04 – 10 Juni 2006

Waktu : 08.00 WIB – Selesai

Tempat : Djogjakarta

Ketua Panitia : Zulhazikin (FT)

Hasil Kegiatan : Terjalinya kerjasama elemen Univ. Pakuan dalam

Menggalang solidaritas dan kepedulian pada

Korban bencana alam di Djogjakarta

Kendala : Tidak tertibnya SATKORLAK daerah bencana

sehingga kita kesulitan dalam pendistribusian

bantuan

  1. Pendidikan Pendahuluan Bela Negara

Hari : Senin - Rabu

Tanggal : September 2006

Waktu : 08.00 – 15.00WIB

Hasil Kegiatan : Terjalinnya komunikasi yang komprehensif antar

mahasiswa baru lintas fakultas di lingkungan

Universitas Pakuan

Kendala : Masih dikendalikannya kepanitiaan oleh Rektorat

sehingga optimalisasi presidium hanya pada sub

acara PPBN

  1. Aksi Temuan Pungli BAAK

Hari : Senin

Tanggal : 09 Oktober 2006

Waktu : 09.00 WIB s.d selseai

Tempat : Depan Gedung Rektorat

Hasil Kegiatan : disampaikannya tiga tuntutan :

1. Usut Tuntas Kasus Pungli

2. Kembalikan Dana Mahasiswa

3. Kembalikan tempat parkir pada tempat semula

Kendala : belum terkoordinasikan seluruh elemen mahasiswa

di Universitas Pakuan

  1. Aksi Tolak Kedatangan Bush

Hari : Rabu, Kamis dan Jum’at,

Tanggal : 16 – 18 November 2006

Hasil : Terpancarnya wajah pergerakan mahasiswa Bogor

dan mencuatnya eksistensi mahasiswa Univ.

Pakuan dalam menyikapi permasalahan sosial dan

masyarakat

Kendala : Belum berpengalamannya mahasiswa pakuan

dalam serangkaian aksi, sehingga manajemen aksi

belum optimal

  1. Pakuan Peduli Bencana Babakan Madang

Hari :

Tanggal :

Waktu :

Tempat :

Ketua Pelaksana : Anwar Hidayat

Hasil Kegiatan : Terbantunya korban longsor dalam beberapa hal

kebutuhan mereke seperti sembako, alat masak

dan obat-obatan. Serta mencuatkan nama keluarga

besar unpak akan kepedulian pada masalah

bencana dan sosial.

  1. Temu BEM Nusantara II (BALI)

Hari : Senin-Jumat

Tanggal : 05 – 09 Februari 2007

Tempat : Hotel Mahajaya Tower Ubung Denpasar

Hotel Nikki Denpasar

Univ. Mahasaraswati Denpasar

Anggaran DKK : Rp. 3.000.000

Sumber dana : DKK

Delegasi : 1. Rommy B. Irawan (FT)

053102002

2. Hasbulloh (FE)

021103120

Hasil Kegiatan : Melakukan general review atas hasil-hasil

rekomendasi temu I di Riau

Melakukan koordinasi dan evaluasi daerah atas

rekomendasi tersebut

Perumusan Rekomendasi jelang Temu BEM II

Kendala : Jauhnya lokasi, Tingginya biaya kegiatan di bali

Adanya penggantian salah satu delegasi sehingga

Menyulitkan proses keberangkan dan perpulangan

  1. Aksi Hari Pendidikan Nasional

Hari : Rabu

Tanggal : 02 Mei 2007

Tempat : Tugu Kujang

Bentuk Kegiatan : Penyampaian aspirasi akan tuntutan :

Pemenuhan anggaran 20 % dari APBN

Menolak komersialisasi pendidikan

Hasil Kegiatan : Meningkatkan animo masyarakat akan kepedulian

mahasiswa unpak pada masalah pendidikan

  1. Temu BEM Nusantara II (Jakarta)

Hari : Senin – Jum’at

Tanggal : 07 – 11 Mei 2007

Anggaran DKK : Rp. 500.000

Delegasi : Febriyanto (FT)

Hendrasyah (FMIPA)

Rommy B. Irawan (FT)

Hasbulloh (FE)

Hasil Kegiatan : Rekomendasi temu Bem Nuasntara II. Diantaranya 1. NANTIA (Nasionalisasi aset negara tolak

investasi asing)

2. Wujudkan persatuan dan kesatuan Bangsa

3. Evaluasi kinerja rezim SBY-JK

Kendala : Terbawa isu media massa bahwa kegiatan tersebut

telah dimotori oleh pemerintah

Demikian Laporan pertanggungjawaban ini kami sampaikan, atas kerjasama dan perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.