BOGOR - Dalam upaya meningkatkan kualitas dosen agar dapat memenuhi standar internasional, Universitas Pakuan (Unpak) mengirim Dekan Fakultas Sastra Agnes Setyowati dan Pembantu Dekan Bidang Akademik Leany N Harsa ke konferensi yang diselenggarakan University of Sussex di Brighton London selama empat hari (10-12/7).
Rektor Unpak Bibin Rubini, sebagai rektor yang baru saja dilantik, dengan penuh semangat mengatakan bahwa sejak beberapa tahun lalu ketika dirinya menjabat sebagai Pembantu Rektor Bidang Akademik sudah merencanakan untuk meningkatkan mutu pengajaran di Universitas Pakuan agar mencapai taraf internasional.
“Salah satu upaya tersebut dengan memotivasi para dosen agar dapat menjadi pembicara di seminar atau konferensi yang diadakan di luar negeri,” ujarnya.
Hasil motivasi tersebut kemudian dapat diwujudkan berkat dukungan penuh dari Prof Dr Eddy Mulyadi Soepardi sebagai Ketua Anggaran Yayasan Pakuan Siliwangi.
“Ketika Dr Leany yang menjadi dosen di Fakultas Sastra berhasil mendapatkan kesempatan sebagai pemakalah, tentu saja kesempatan ini tidak boleh dilewatkan oleh Universitas Pakuan, meskipun biaya ke negara Inggris tersebut cukup tinggi,” jelas Eddy.
Konferensi internasional tersebut mengambil tema Gender, Family Responsibility and Legal Change dengan kajian berbagai disiplin ilmu. Lebih dari 100 dosen dan peneliti dari Negara Inggris, Irlandia, Spanyol, Yunani, Ceko, Portugal, Rusia, Amerika, Kanada, Afrika Selatan diantaranya Nigeria, Yohanesburg, Kenya dan Nairobi, Australia, India, Pakistan, Bangladesh, Turki, Malaysia dan Indonesia mempresentasikan makalah mereka.
Baroness Hale of Richmond, House of Lords yang menjadi pembicara utama menekankan pentingnya dukungan hukum negara untuk menaungi kehidupan keluarga yang saat ini sudah beraneka ragam. Hukum yang berlaku di suatu negara seyogyanya dapat disesuaikan dengan keadaan zaman seperti misalnya, bagaimana hukum dapat menaungi peran keluarga terhadap para jompo, terhadap anak-anak adopsi perkawinan sejenis dan lain-lain.
Leany mempresentasikan makalah berjudul Mulia’s Counter Legal Draft of Islamic Law Compilation and The Changing Perception on Gender Issues in Indonesian Culture.
Dalam makalah tersebut, dia merekomendasikan agar penolakan Counter Legal Draf terhadap Kompilasi Hukum Islam yang ditulis sebagai disertasi oleh Prof Dr Siti Mudah Mulia ditinjau kembali.
“Kalau kita mencermati karya sastra Indonesia seperti novel Saman yang ditulis Ayu Utami (1998) dan cerpen Menyusu Ayah yang ditulis Djenar Maesa Ayu (2004), kita dapat melihat potret kehidupan tokoh-tokoh perempuan yang berjuang untuk melepaskan diri dari jeratan kebudayaan yang bias gender,” jelas Leany tentang makalahnya.(pia/*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar